Halo semuanya,
mohon maaf setelah sekian abad baru bisa update ini blog.
Masih di suasana
lebaran, saya ucapkan Selamat Idul Fitri 1441 H, 2020 M. Mohon maaf lahir batin,
Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan, keselamatan dunia akhirat.
Mengawali bulan
Juni tahun ini, saya mau sedikit berbagi tentang pengalaman saya berlibur di
negeri China.
Tepatnya bukan
berlibur sebenarnya, tapi dapet bonus liburan ke luar negeri dari produk sabun
kecantikan, kalo mau cek linknya ada disini.
Dan aslinya yang dapet bonus juga istri saya, tapi karena istri saya adalah
seorang guru, PNS pula, tentu tidak segampang saya yang buruh outsourcing
(waktu itu) dalam meminta ijin ke atasan.
Saya akan coba
kisahkan kembali, sambil mengingat-ingat perjalanan saya ke Beijing waktu itu
(karena sudah lama, November 2019). mungkin dalam beberapa positngan ke depan saya akan share tentang plesiran ke China ini, dimulai dari yang pertama, hari ini .
Urus
Paspor di Imigrasi Cilacap
Kisah dimulai
dengan kabar baik sekaligus bikin bingung dari istri saya, “Mas, aku lolos trip
Beijing” katanya bersemangat. Tapi wajah ceria itu menjadi lesu ketika dia
menyambung “ tapi minta ijinnya gimana yah? Kayaknya gak mungkin dapet ijin
dari atasan”.
Sebenarnya bonus
trip luar negeri itu bisa diuangkan dan lumayan besar. Tapi kami pikir tentu
tak sebanding dengan pengalaman yang akan didapat. Just info, tahun lalu (2018)
istri saya juga sudah dapet bonus ke luar negeri ( Vietnam ) tapi akhirnya
diuangkan karena tidak dapat ijin dari Kepala Sekolah. Dan akhirnya tercetuslah
ide, agar saya yang berangkat ke Beijing. Antara senang dan bingung, juga
karena dorongan istri yang kuat, akhirnya saya nekad untuk berangkat.
Malam itu saya
baca pengumuman di grup WA istri saya, semua persyaratan sudah tertera disana.
Salah satu dan yang paling penting adalah , saya harus punya Paspor.
Setelah
mendaftar secara online (bisa dicari aplikasinya di google play) dan menentukan antrian kapan saya akan datang ke kantor imigrasi, tibalah saatnya saya datang kesana
membawa semua persyaratan, KTP, KK, Buku Nikah, dan Ijazah Terakhir, ternyata
masih ada yang kurang yaitu surat keterangan kerja dari Perusahaan tempat saya
bekerja disini. Ternyata setelah saya tanya, itu untuk membuktikan bahwa saya
sudah bekerja dan tidak akan mencari kerja di Beijing. Katanya banyak yang paspornya untuk liburan, tapi nyatanya setelah sampai di negara tujuan, malah kerja dan seringnya jadi pekerja ilegal.
Dan mungkin muka saya
memang tidak cukup meyakinkan pegawai Imigrasi bahwa saya bisa liburan ke luar
negeri. Walaupun itu hanya bonus dari bisnis sabun Nu Amoorea yang dijalankan
istri saya.
Setelah besoknya
saya kembali ke kantor imigrasi membawa surat dari perusahaan tempat saya
bekerja, akhirnya lengkaplah sudah semua persyaratannya. Selanjutnya saya
dipanggil untuk foto dan membayar biaya sebesar Rp 350.000 di loket pembayaran
Pos Mobile depan kantor imigrasi. Setelah menyerahkan bukti pembayaran, saya
dipersilakan pulang untuk menunggu Paspor nanti akan diantar kerumah via Pos.
Beres sudah,
tinggal nunggu paspor datang dan mempersiapkan baju dan perlengkapan lainnya.
Jadi buat teman teman yang mau berwisata keluar negeri, untuk membuat paspor, urus sendiri saja, tidak usah pake perantara/calo, gampang kok ngurusnya, asal semua syarat lengkap. dan jelas tujuan kita mau apa, kemana.
No comments:
Post a Comment